Berita terbaru tentang Research In Motion. Produsen perangkat Blackberry ini dikabarkan memiliki rencana untuk menawarkan lisensi sistem operasi Blackberry 10 kepada pabrikan ponsel lain. Blackberry 10 sendiri adalah sistem operasi terbaru dari RIM. Belum ada handset yang sudah diluncurkan menggunakan Blackberry 10 tahun ini oleh RIM. Chief Executive RIM Thorsten Heins mengatakan bahwa produsen seperti Samsung atau Sony bisa mendapatkan lisensi penggunaan sistem operasi dari perusahaan asal Kanada itu beserta pedoman dasar dari pembangunan handset Blackberry.
RIM belakangan ini memang mengalami kesulitan keuangan. Seperti yang telah lalu, RIM mengalami kerugian yang tidak sedikit akibat menurunnya minat pengguna kepada produk-produk RIM. Ditambah lagi ekspansi pasar Android dan Apple yang begitu besar, tampaknya RIM tidak bisa bersaing kecuali dengan melepaskan sistem operasinya ke pasar bebas dan memperbolehkan siapa saja membuat handset dengan Blackberry OS 10. Bisa dibilang ini adalah sebuah kemajuan sekaligus kemunduran. Beberapa pakar menilai jika RIM terlambat melakukan hal ini setelah serbuan Android dan Apple begitu masif di pasar.
Dalam wawancara yang dikutip oleh The Telegraph, Thorsten mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa bersaing dengan produsen besar. RIM tidak memiliki skala ekonomi yang cukup untuk bersaing dengan perusahaan yang mengeluarkan 60 jenis handset dalam satu tahun. Pernyataan ini tentu saja merujuk kepada penguasa pangsa Android saat ini, Samsung yang bisa dikatakan hampir tiap minggu mengeluarkan varian ponsel baru. Namun Heins mengatakan bahwa ia dan RIM memiliki sesuatu yang berbeda dan ia akan menggunakan itu untuk menarik vendor lainnya.
Untuk itu ada kemungkinan pertimbangan yang kuat bahwa Blackberry 10 akan dilisensikan kepada pihak lain yang bisa mengerjakannya dengan proporsi biaya yang lebih baik. Saat ini RIM tengah membicarakan beberapa opsi namun menolak untuk mengungkapkan kepada publik terlebih dahulu. Meskipun demikian, Heins membantah jika RIM tengah dilanda kesulitan keuangan. Ia juga membantah bahwa Blackberry mulai ditinggalkan penggunanya. Ia beralasan bahwa beberapa perangkatnya masih laku di pasaran dengan jumlah 45 juta unit.
Ia mengatakan bahwa kesulitan yang dihadapi RIM adalah adanya peralihan ke sistem operasi barunya, BB10. Sistem operasi yang menurutnya lebih baik itu memiliki banyak fitur namun pada saat yang sama juga membutuhkan hardware baru, sehingga tidak bisa begitu saja mengupgrade ponsel yang saat ini menggunakan Blackberry OS7. Jika RIM mengeluarkan handset lagi, biaya produksinya sangat tinggi mengingat kapasitas produksi RIM tidak seperti Samsung dan Apple yang sangat besar sehingga bisa menekan cost. Menurut Heins, saat ini tim di Blackberry tengah bekerja keras untuk mengeluarkan RIM dari kesulitan ini, salah satu opsinya adalah dengan melisensikan Blackberry 10.
Post a Comment